Pengertian Audit Sumber Daya manusia
(SDM)
Audit
merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten
dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 1997). Sedang audit
SDM adalah
pemeriksaan kualitas kegiatan SDM secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau
perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu
perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004).
Sedangkan
menurut Gomez- Mejia
(2001), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh
departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber
daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan. Selain itu, audit
memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku
sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta
menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut.
Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan
kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana
strategis perusahaan.
Audit SDM
merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi SDM dikembangkan
secara optimal (Rosari, 2008). Secara lebih terinci, audit SDM juga memberi feedback
dan kesempatan untuk:
1.
Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM yang meliputi rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan penilaian
kinerja.
2.
Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis
perusahaan.
3.
Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan
secara berkelanjutan.
5.
Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen SDM
6.
Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan
perundang-undangan, kebijakan dan regulasi pemerintah.
7.
Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi
fungsi SDM.
8.
Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program
dan kegiatan SDM
9.
Memperbaiki kualitas staf SDM.
10. Memfokuskan staf SDM pada
berbagai isu penting dan mempromosikan perubahan serta kreatifitas.
Manfaat Audit SDM
Menurut Rivai
(2004), audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu
perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi
aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Manfaat dari audit SDM ini antara lain
yaitu:
1.
Mengidentifikasi
kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan.
2.
Meningkatkan citra profesional
departemen SDM
3.
Mendorong tanggungjawab dan
profesionalisme yang lebih besar diantara karyawan departemen SDM
4.
Memperjelas tugas-tugas dan
tanggungjawab departemen SDM
5.
Menstimulasi keragaman kebijakan dan
praktik-praktik SDM
6.
Menemukan masalah-masalah SDM yang
kritis
7.
Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan
berpedoman pada aturan yang berlaku
8.
Mengurangi biaya-biaya SDM melalui
prosedur yang efektif
9.
Meningkatkan kesediaan untuk mau
menerima perubahan yang diperlukan didalam departemen SDM.
Tujuan
Audit SDM
Ketika anda melakukan audit SDM, sebenarnya ada beberapa hal yang mesti
diketahui yakni kegunaan audit SDM itu sendiri. Ini tergantung dari perspektif
dan tujuan audit SDM itu sendiri. Dengan mengetahui tujuan audit, maka
pelaksanaan audit dan prosesnya akan menyelaraskan dengan tujuan tersebut.
Beberapa hal yang menjadi tujuan dan kegunaan audit SDM antara lain:
1.
Mencari hal-hal yang berpotensi
menimbulkan masalah serius di kemudian hari.
2.
Mencari area yang dapat dilakukan
perbaikan dan improvement.
3.
Sebagai alat dokumentasi untuk
merger, akuisisi maupun reorganisasi.
4.
Untuk mencari tahu seberapa jauh pemenuhan
sistem dengan standar, peraturan dan regulasi yang ada.
Menurut
Rivai (2004), audit SDM bertujuan untuk:
1.
Menilai efektifitas SDM.
2.
Aspek-aspek yang masih dapat
diperbaiki.
3.
Mempelajari aspek-aspek tersebut
secara mendalam.
4.
Menunjukkan kemungkinan perbaikan,
serta membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan tersebut.
Objek
Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
Aspek SDM yang dapat diaudit cukup luas, karena SDM itu sendiri mencakup
fungsi perencanaan, fungsi pengembangan, fungsi pemeliharaan, fungsi informasi,
fungsi penghargaan dan penghukuman, serta fungsi peningkatan kinerja. Dengan
demikian jika dirinci, obyek yang dapat diaudit adalah sebagai berikut:
ü
Fungsi Perencanaan: Manpower Planning, Manpower Recruitment,
Manpower Fulfillment, Sourcing Candidate.
ü
Fungsi Pengembangan:
Training, Development, Coaching,
Mentoring.
ü
Fungsi Pemeliharaan: Industrial Relation, Coorporate Social
Responsibility.
ü
Fungsi Informasi
& Teknologi: Personnel Data Base,
Sistem Informasi Manajemen SDM (HRIS).
ü
Fungsi Penghargaan dan Penghukuman: Compensation & Benefit, Reward,
Termination, Punishment.
ü
Fungsi Peningkatan kinerja: Performance Management System, Pay for
Performance.
Aspek diatas merupakan sisi Hard
Capabilities Organization karena masih banyak berkutat dalam hal sistem dan
prosedur. Perkembangan selanjutnya yang bisa menjadi pertimbangan audit adalah
mengaudit aspek Soft Organization,
antara lain:
ü
Budaya Organisasi
ü
Audit Competency Staff SDM
ü
Audit kepuasan terhadap fungsi SDM
Ruang
Lingkup Audit SDM
Dalam pelaksanaan audit SDM untuk mendukung jalannya kegiatan-kegiatan
SDM perlu dilakukan pembatasan terhadap aspek yang akan di audit. Secara garis
besar, prospek audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai dari perencanaan SDM, perekrutan,
penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi kinerja SDM (Handoko, 1997).
Menurut
Sherman & Bohlander, audit SDM memberikan peluang untuk:
1.
Menilai efektivitas fungsi SDM
2.
Memastikan ketaatan terhadap hukum,
kebijakan, perturan dan prosedur
3.
Menetapkan pedoman untuk penetapan
standar
4.
Memperbaiki mutu staf SDM
5.
Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6.
Meningkatkan perubahan dan
kreatifitas
7.
Menilai kelebihan dan kekurangan dari
fungsi SDM
8.
Memfokus staff SDM pada masalah
masalah penting
9.
Membawa SDM lebih dekat pada fungsi
fungsi yang lain.
Instrumen-Instrumen
Audit Sumber Daya Manusia
Dalam pengumpulan informasi tentang aktifitas-aktifitas SDM, ada beberapa
instrumen yang dapat membantu dalam menghimpun data aktivitas-aktivitas sumber
daya manusia, diantaranya:
1.
Wawancara,
wawancara dengan karyawan dan manajer adalah suatu sumber informasi mengenai
aktivitas sumber daya manusia. Komentar mereka membantu tim audit mencari
bidang-bidang yang membutuhakn perbaikan. Kritik dari karyawan dapat menunjukkan
tindakan-tindakan yang harus diambil oleh departemen untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Demikian juga, sumbang saran manajer dapat mengungkapkan cara-cara
untuk memberikan mereka servis yang lebih baik.
2.
Kuesioner,
karena wawancara itu menyita waktu dan mahal serta kerap hanya terbatas pada
sedikit orang, banyak departemen sumber daya manusia yang menggunakan kuesioner-kuesioner
untuk memperluas lingkup riset mereka. Selain itu, kuisioner juga dapat
memberikan jawaban-jawaban yang lebih terbuka dibandingkan wawancara tatap
muka.
3.
Informasi
Eksternal, informasi
adalah alat sentral dari tim audit. Perbandingan-perbandingan luar memberikan
kepada tim audit suatu perspektif terhadapnya aktivitas-aktivitas perusahaan
dapat dinilai.
4.
Analisis Catatan
5.
Eksperimen-Eksperimen Riset
6.
Audit-Audit Internasional
Kegiatan-Kegiatan
Auditor
Tiga bidang utama yang difokuskan pada Audit Sumber Daya Manusia terdiri
atas policy/management audit,
performance/operasional audit, dan financial audit.
1.
Policy/Management Audit
Penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independent,
berorientasi ke masa depan terhadap: keputusan dan kebijakan yang dilakukan
oleh manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan
pelaksanaan fungsi manjemen, pencapaian rencana yang sudah ditetapkan serta
pencapaian sosial objektif.
2.
Performance/Operasional Audit
Merupakan suatu kegiatan penilaian yang sistematis yang
dilaksanakan secara objective dan independent berorientasi atas masa depan
untuk semua kegiatan yang ada dalam suatu perubahan yang utamanya dalam bidang
SDM.
3.
Financial Audit
Mempunyai orientasi pengujian/penilaian secara independent dan objectif atas tingkat
kewajaran dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan perlindungan
keamanan asset perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan internal control
yang di tetapkan. Audit ini sendiri dapat dilakukan dalam beberapa situasi,
diantaranya:
a.
ketika dirasa diperlukan oleh
manjemen puncak
b.
ketika suatu kekuatan eksternal yang
memaksa untuk dilakukan suatu tinjauan
c.
ketika suatu perusahaan yang
signifikan dalam suatu dunia usaha yang memaksa untuk melakukan konsiderasi
ulang manajemen SDM
d.
ketika seorang manajer baru yang
merasa bertanggung jawab atas Dep. SDM
e.
ketika suatu keinginan spesialis SDM
untuk meningkatkan praktek dan sistem SDM perusahaan.
Proses Audit
Proses
audit terdiri atas enam langkah:
1.
Mengkomunikasikan gagasan dan makna
audit SDM dan menekankan berbagai
manfat yang dapat diperoleh, serta mendapatkan dukungan manajemen puncak.
2.
Memilih personalia dengan berbagai
ketrampilan dan menyusun tim audit, serta
memberikan pelatihan yang dibutuhkan.
3.
Mengumpulkan data dari berbagai
jenjang, fungsi dan unit yang berbeda dalam
organisasi.
4.
Menyiapkan laporan audit bagi para
manajer lini dan evaluasi departemen
SDM.
5.
Membahas laporan dengan para manajer
pengoperasian terkait yang kemudian
menindaklanjuti hasil evaluasi.
6.
Memasukkan berbagai tindakan korektif
ke dalam proses penetapan sasaran
operasi organisasi regular.
Aritkel yang mantapss...
BalasHapus