Mahasiswa/i, pada dasarnya ada 4 (empat) kegiatan komunikasi manusia yaitu
berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Keempat kegiatan tersebut
biasanya dikategorikan menjadi dua
bentuk komunikasi yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Kegiatan
komunikasi lisan merupakan kegiatan komunikasi yang tertua dalam sejarah
peradaban manusia sedangkan komunikasi tertulis baru dilakukan manusia setelah
manusia mengenal huruf. Berkomunikasi
itu ternyata tidak semudah yang dibayangkan, maka orang mempelajari
komunikasi manusia. Dalam mempelajari komunikasi manusia, maka kita perlu pemahaman konsep-konsep dasar
komunikasi. Ada dua aliran dalam
merumuskan pengertian komunikasi
menurut Fiske (2004:8-9) yakni komunikasi sebagai penyampaian atau transmisi
pesan yang disebut mazhab “proses” dan komunikasi sebagai pembuatan dan
pertukaran makna yang disebut sebagai mazhab “semiotika”. Sedangkan Deddy
Mulyana (2005a:61) menyebutkan adanya tiga kerangka pemahaman atas komunikasi
yaitu (1) komunikasi sebagai tindakan satu arah, (2) komunikasi sebagai
interaksi, dan (3) komunikasi sebagai transaksi. Lasswell merumuskan komunikasi
dengan pernyataan dalam bentuk pertanyaan seperti berikut Who, Says what, In which channel, To whom dan With what effect. Mahasiswa/i, bukan hanya pendapat
diatas mengenai pengertian komunikasi. Masih banyak pendapat para ahli lainnya.
Komunikasi juga
memiliki fungsi yakni menurut pendapat Rudolph F. Verderber fungsi komunikasi adalah
(1) fungsi sosial, yaitu untuk
tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan
memilihara hubungan; dan (2) fungsi
pengambilan keputusan yaitu
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu.
Sedangkan William I. Gorden (dalam Mulyana, 2005a:5) menyebutkan fungsi
komunikasi itu adalah (1) komunikasi
sosial, (2) komunikasi ekspresif, (3) komunikasi ritual, dan (4) komunikasi
instrumental. Sedangkan tujuan komunikasi manusia menurut Dimbleby dan Burton
(1985:16) adalah (a) informasi, (b) hubungan (relasi), (c) persuasi, (d)
kekuasaan, (e) pengambilan keputusan, dan (f) ekspresi diri. Menurut Gordon I.
Zimmerman (dalam Mulyana, 2005a:4) tujuan komunikasi manusia itu bisa dibagi ke
dalam dua kategori utama. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan
tugas-tugas penting bagi kebutuhan kita Kedua, kita berkomunikasi untuk
membangun dan memupuk hubungan dengan orang lain. Namun Mahasiswa/i, yang cukup populer, tujuan komunikasi biasanya dirumuskan sebagai (a) menginformasikan,
(b) mendidik, (c) menghibur, dan (d) mempengaruhi.
Mahasiswa/i,
didalam berkomunikasi kita harus memperhatikan etiket yang merupakan suatu
sikap seperti sopan sanntun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antar
kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Berikut ini adalah beberapa etiket dalam berkomunikasi antar
manusia dalam kehidupan sehari-hari yakni:
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
Selanjutnya Mahasiswa/i kita membahas tentang apa
yang dimaksud dengan komunikasi bisnis. Rosenblatt et.al., (1977:3) mendefinisikan komunikasi bisnis sebagai
“pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi dan sebagainya yang
memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui
simbol-simbol atau sinyal-sinyal untuk mencapai tujuan organisasi”. Dalam
definisi tersebut, bila kita perhatikan secara seksama, mengandung 6 unsur
pokok komunikasi bisnis, yaitu (1) bertujuan, berarti komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya (2) pertukaran, kegiatan ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni
komunikator dan komunikan, (3) gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan
isi dari pesan yang bentuknya beragam bergantung tujuan, situasi dan
kondisinya, (4) saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat
tatap-muka atau melalui siaran televisi yang menjangkau jutaan orang secara
bersamaan, (5) simbol atau sinyal
yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti untuk menyampaikan atau
mempertukarkan pesan. (6) pencapaian tujuan organisasi.
Ada pun bentuk komunikasi bisnis yang
dilangsungkan pada umumnya bisa dikategorikan seperti berikut ini:
- Komunikasi dari atasan pada bawahan (downward communications) yang merupakan penyampaian pesan dari orang yang dalam hierarkhi organisasi lebih tinggi pada orang yang menjadi bawahannya.
- Komunikasi dari bawahan pada atasan (upward communications) yang merupakan kebalikan dari komunikasi pada butir a.
- Komunikasi pada sesama (sideways communications) yang merupakan proses komunikasi yang berlangsung di antara orang yang sama kedudukannya dalam hierarkhi organisasi seperti komunikasi di antara sesama manajer, sesama supervisor atau sesama karyawan.
- Komunikasi multisaluran (multichannel communications) yang merupakan komunikasi yang berlangsung dengan menggunakan berbagai saluran di antara orang dari berbagai jenjang jabatan.
Sedangkan variable komunikasi bisnis adalah
sebagai berikut:
a.
Variabel
Sumber/Komunikator
Sumber atau komunikator merupakan
variabel penting dalam komunikasi bisnis, karena merupakan pihak pertama yang
mendorong terjadinya komunikasi atau merupakan pihak yang mengambil inisiatif
mendorong terjadinya proses komunikasi.
b.
Variabel
Pesan
Pesan, seperti yang sudah kita bahas, dapat diartikan sebagai sesuatu ─yang berupa
pengetahuan, gagasan, pendapat, informasi, atau instruksi─ yang disampaikan
komunikator kepada orang lain, atau dari satu lembaga kepada lembaga lain, dari
satu orang kepada lembaga lain.
c.
Variabel
Penerima/Komunikan
Komunikan atau penerima merupakan
salah satu komponen komunikasi yang penting untuk kita cermati. Karena
komunikan, akan menentukan bagaimana cara kita berkomunikasi.
d.
Variabel
Konteks
Konteks komunikasi itu, bisa
bersifat alamiah dan bisa juga memang sengaja diciptakan. Konteks komunikasi
yang alamiah adalah situasi komunikasi yang tidak kita ciptakan suasananya
sehingga merupakan suasana keseharian yang wajar.
e.
Variabel
Saluran
Komunikasi yang
dilakukan manusia pasti menggunakan saluran komunikasi tertentu. Ada saluran
yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan massa atau banyak orang yang
dinamakan media massa. Tapi ada juga saluran yang dipergunakan untuk
pembicaraan di antara dua orang seperti telepon.
f.
Variabel
Efek
Ada perubahan pengetahuan pada
diri komunikan, yakni dari tidak tahu menjadi tahu ada lowongan pekerjaan.
Kemudian ada perubahan sikap, dengan mnyatakan kualifikasinya sesuai dengan
kebutuhan yang dinyatakan dalam iklan itu. Akhirnya ada perubahan perilaku,
dengan mengirimkan surat lamaran.
Mahasiswa/i, ada
7 prinsip yang harus dipegang saat melakukan komunikasi bisnis. Ketujuh prinsip
tersebut dirangkum dalam akronim 7C. Prinsip tersebut adalah:
1.
Completness,
yang berarti kita harus mengupayakan untuk bisa memberikan informasi selengkap
mungkin kepada pihak yang membutuhkan.
2.
Conciseness,
yang berarti komunikasi dikemas dengan menggunakan kata-kata jelas, singkat dan
padat.
3.
Concretness,
yang berarti pesan yang dikomunikasikan itu disusun secara spesifik dan kongkret,
bukan abstrak.
4.
Consideration,
yang berarti pesan yang disampaikan mesti mempertimbangkan situasi
penerima/komunikan.
5.
Clarity,
yang berarti pesan yang dikomunikasikan disusun dalam kalimat yang mudah
difahami komunikan.
6.
Courtesy,
yang berarti sopan-santun dan tata-krama merupakan hal yang penting dalam
berkomunikasi yang merupakan bentuk penghargaan kepada komunikan.
7.
Correctness,
yang berarti pesan yang dikomunikasikan dibuat secara cermat.
Sedangkan tipe-tipe komunikasi
bisnis adalah sebagai berikut :
1.
Komunikasi verbal
Komunikasi verbal itu merupakan komunikasi yang
menggunakan kata-kata atau secara lebih konseptual-teoretis melalui
simbol-simbol bahasa.
2.
Komunikasi non verbal
Secara sempit, komunikasi nonverbal adalah
“penggunaan secara intensional seperti dalam penggunaan simbol nonlisan untuk
mengkomunikasikan pesan tertentu”.
Sedangkan secara luas, komunikasi nonverbal mengacu pada unsur-unsur
lingkungan yang dipergunakan manusia dalam berkomunikasi, seperti warna dinding
tempat percakapan berlangsung.
3.
Komunikasi visual
Dalam komunikasi visual, simbol-simbol bahasa itu
dibantu atau diganti dengan simbol visual seperti gambar dan grafik untuk
membantu pemahaman lawan-komunikasi. Jadi, komunikasi visual itu merupakan
kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan simbol-simbol visual.
Teknik
penyusunan pesan komunikasi bisnis adalah sebagai berikut:
1.
Organisasi
Pesan
Pada umumnya, pesan
yang kita susun diorganisasikan dengan mengelompokkannya ke dalam tiga bagian
besar. Ketiga bagian tersebut meliputi (a) pembuka/pendahuluan (introduction), (b) isi (body) dan (c) penutup/kesimpulan (conclusion). Mengapa kita memperhatikan
organisasi pesan? Penelitian-penelitian membuktikan bahwa pesan yang
diorganisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan pesan
yang tidak tersusun dengan baik. Di samping itu, pesan yang terorganisasi
terbukti lebih efektif dibandingkan dengan pesan yang tidak terorganisasi.
Rahmat (2005:295) menunjukkan enam macam organisasi pesan adalah sebagai
berikut;
1. Deduktif,
yang menyatakan lebih dulu gagasan utama lalu diperjelas dengan pernyataan
pendukung atau bukti.
2. Induktif,
yang dimulai dengan rincian-rincian dan data pendukung lalu menarik kesimpulan.
3. Kronologis,
yang menyusun pesan dengan urutan waktu terjadinya satu peristiwa.
4. Logis,
yang menyusun pesan dengan menggunakan
hubungan sebab akibat sehingga kita bisa menjelaskan lebih dulu akibat baru
sebab atau sebab dulu baru akibat.
5.
Spasial,
yang menyusun pesan dengan urut-urutan berdasarkan tempat.
6.
Topikal,
yang menggunakan topik tertentu mulai dari yang kurang penting hingga yang
terpenting dan sebaliknya.
2.
Imbauan
Pesan
Imbauan pesan itu berkenaan dengan upaya kita
mempengaruhi orang lain melalui pesan yang kita sampaikan yang menyentuh motif
yang menggerakkan atau mendorong perilaku penerima pesan.
Rahmat (2005:298-301)
menyebutkan jenis-jenis imbauan pesan tersebut seperti berikut ini.
a.
Imbauan rasional,
yang berarti kita meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau penyajian
bukti-bukti.
b.
Imbauan emosional,
yang berarti kita meyakinkan orang lain dengan pendekatan yang menyentuh sisi
emosi orang lain.
c.
Imbauan takut,
yang berarti kita meyakinkan orang lain dengan menunjukkan sisi-sisi
menyeramkan dari satu fakta untuk mendorong orang lain mengikuti apa yang kita
inginkan.
d.
Imbauan ganjaran,
yang berarti kita mengubah sikap, pendapat dan perilaku orang lain dengan
memberikan imbalan tertentu seperti pujian, penghargaan atau hadiah.
e.
Imbauan motivasional,
yang merupakan kegiatan komunikasi untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku
dengan menggunakan pesan-pesan yang membangkitkan semangat lawan komunikasi
kita.
Demikianlah Mahasiswa/i,
intisari inisiasi I ini. Selamat berdiskusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar