26 Maret 2013

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG






            Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli barang. Perusahaan membeli barang untuk dijual kembali dalam bentuk semula tanpa mengalami pengolahan. Perusahaan dapat berupa toko, penyalur tunggal, agen penjualan, distributor, dan sejenisnya. Karakteristik utama perusahaan dagang adalah bahwa pada peristiwa penjualan terjadi penyerahan barang yang didalamnya memuat jumlah rupiah disebut harga pokok penjualan.
Karakteristik Perusahaan Dagang adalah :
1.       Adanya kegiatan membeli barang dagang untuk dijual kembali tanpa merubah bentuk.
2.       Adanya peristiwa penjualan dimana terjadi penyerahan barang yang didalamnya memuat jumlah rupiah disebut HPP.
3.       Adanya keuntungan / laba dari kegiatan menjual barang tersebut yaitu dari penjualan bersih dikurangi dengan HPP & biaya usaha.
4.       Pendapatan utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening pendapatan.
5.       Barang yang dibeli dapat dikembalikan jika tidak sesuai dengan pesanan/mungkin karena rusak & sebaliknya jika melakukan penjualan.
Siklus akuntansi Perusahaan Dagang diawali dengan pencatatan transaksi ke dalam jurnal, kemudian dipindahkan kedalam buku besar (posting) & dihitung saldonya lalu susun daftar saldo & pada akhir periode susun neraca lajur dengan jurnal penyesuaian sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
            Pendapatan utama perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan barang sehingga rekening penjualan digunakan sebagai ganti rekening Pendapatan. Juga Piutang Dagang dan Utang Dagang. Disamping itu ada akun-akun khusus yang bersangkutan dengan perusahaan dagang disamping Penjualan, antara lain yang terpenting adalah Harga Pokok Penjualan, Pembelian, Retur dan Keringanan Penjualan, Retur dan Keringanan Pembelian, Potongan Penjualan dan Potongan pembelian. Potongan pembelian ataupun potongan penjualan hendaknya tidak dikacaukan dengan pengertian potongan harga (price/trade discount).
            Ada akun khusus menyebabkan Laporan laba rugi perusahaan dagang juga bebeda dengan laporan perusahaan dagang. Biaya dalam perusahaan dagang dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu biaya yang melekat pada barang dagangan yang terjual yang disebut biaya operasi. Harga pokok penjualan sendiri sebenarnya merupakan biaya operasi lainnya. Penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan laba yang berasal dari penjualan yang dikenal dengan istilah laba kotor penjualan.

Menjurnal penjualan dan pembelian barang dagang
Penjualan barang dagang secara tunai atau kredit dicatat dengan mengkredit Penjualan. Pada saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi 2 (dua) peristiwa yaitu pertama terjadinya pendapatan yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah modal dan yang kedua keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan yang mempunyai akibat mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya.
Metode atau cara pencatatan untuk barang dagang akibat dari pembelian atau penjualan, ada 2 cara yaitu :
1.       Metode Phisyik (Berkala/Periodik) yaitu metode apabila pada saat penjualan keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok tidak dihitung dan dicatat secara kontinu dan baru akan dicatat pada akhir episode sebagai penyesuaian.
Pada saat terjadi pembelian tidak menambah persediaan, tetapi dianggap sebagai pengeluaran beban untuk mendapatkan barang tersebut. Dalam metode fisik dicatat sebagai berikut :

Pembelian               Rp. xxxx
      Kas / Utang Dagang      Rp. xxxx
     
      (Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)

Pada saat terjadi penjualan, penjualan tersebut tidak mengurangi persediaan tetapi dianggap sebagai penerimaan pendapatan dari hasil penjualan yang dicatat sebagai berikut :

Kas / Piutang Dagang          Rp. xxxx
      Penjualan                                  Rp. xxxx

(Kas = untuk penjualan tunai, dan Piutang Dagang = untuk penjualan secara kredit)

2.        Metode Perpetual yaitu metode yang mencatat persediaan secara terus menerus setiap kali terjadi perubahan baik pembelian atau penjualan dan kemungkinan adanya pengembalian barang atau retur pembelian atau penjualan barang.
      Pencatatan saat terjadinya pembelian barang dagang pada metode ini adalah :

      Persediaan              Rp. xxxx
            Kas / Utang Dagang      Rp. xxxx
     
      (Kas = untuk pembelian tunai dan Utang Dagang = untuk pembelian secara kredit)

      Pencatatan saat terjadi penjualan adalah :
      Kas / Piutang Usaha                        Rp. xxxx
            Penjualan                                  Rp. xxxx
       
      Harga Pokok Penjualan        Rp. xxxx
            Persediaan                                Rp. xxxx
                       
      (Kas = untuk penjualan tunai dan Piutang Dagang = untuk penjualan kredit)
     

Persyaratan Jual Beli

1.       Syarat Penyerahan
Syarat-syarat penjualan harus menyebutkan kapan pemilikan (hak) atas barang dagang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli, dan menentukan pihak mana, penjual atau pembeli yang harus menanggung biaya transportasi (ongkos angkut).
Syarat penjualan dalam pengiriman barang dagang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
a)       FOB tempat pengiriman (FOB Shipping Point) adalah hak milik atas barang dagang bisa beralih kepada pembeli pada saat penjual menyerahkan barang tersebut ke perusahaan pengangkut. Pembeli menanggung biaya transportasi pengiriman barang dagang.
b)       FOB tempat tujuan (FOBDestination) adalah hak milik atas barang dagang bisa beralih ke pembeli menerima barang dagang tersebut, ini berarti penjual menyerahkan barang dagang tersebut ke tempat tujuan pembeli tanpa dibebani ongkos angkut kepada pembeli dan penjual membayar ongkos angkut sampai ke tempat tujuan terakhir.  
2.       Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran adalah perjanjian yang menetapkan cara pembayaran atas barang yang diperjual belikan yang mungkin berupa trade discount ataupun cash discount.
a)       Trade discount atau rabat adalah potongan yang diberikan karena membeli barang dalam partai besar, biasanya dinyatakan dengan persen. Harga yang diperhitungkan pada pembeli ialah harga menurut daftar (list price) dikurangi rabat (trade discount) yang disebut harga kontrak (contract price).



     

b)       Cash Discount adalah potongan tunai yang diperoleh pembeli apabila membayar dalam batas waktu yang ditentukan yang diberikan oleh penjual. Maksud diberikan potongan tunai kepada pembeli adalah agar pembeli terdorong untuk membayar lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Macam-macam syarat pembayaran adalah sebagai berikut :
1.       2/10, n/30
artinya pembelian akan memperoleh potongan 2 % apabila bisa membayar dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur dan netto harus dibayar paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur.
2.       E.O.M (end of math)
Artinya pembayaran paling lambat tanggal akhir bulan dari hari pembelian barang.
3.       n/10. EOM
      artinya pembayaran paling lambat 10 hari sesudah akhir bulan pembelian barang.
4.       2/10 1/5 n/60
artinya pembelian akan memperoleh potongan 2 % apabila bisa membayar dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur dan hanya akan memperoleh potongan 1 % membayar setelah 10 hari dari tanggal faktur tetapi tidak lebih dari 15 hari dan netto harus dibayar paling lambat 60 hari setelah tanggal faktur.

      Untuk lebih jelas kita simak contoh soal berikut :
1.       PT Marina menjual barang dagangnya kepada PT Shanty dengan harga menurut daftar (list price) Rp. 5.500.000,00 dengan trade discount  8%, 6%, 4%. Hitunglah berapa harga jualnya ?

                  Penyelesaian :
            List Price                                        Rp. 5.500.000,00
            Rabat         8% x Rp. 5.500.000       Rp.    440.000,00
                                                                        Rp. 5.060.000,00
                                    6% x Rp. 5.060.000       Rp.    303.600,00
                                                                        Rp. 4.756.400,00
                                    4% x Rp. 4.756.400       Rp.    190.256,00
                  Harga Jual / Contract Price              Rp. 4.566.144,00

2.       Pada tanggal 2 November 2002 PT Karunika menjual barang seharga Rp. 3.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30, berapakah cash discount yang diberikan ?

                  Penyelesaian :
Dengan syarat tersebut berarti PT Karunika memberi potongan atau discount sebesar Rp. 60.000 (2% x Rp. 3.000.000) kepada pembeli apabila dilunasi paling lambat tanggal 12 November 2002. Dan apabila lewat dari tanggal tersebut pembeli tidak memperoleh potongan tunai dan harus membayar penuh sebesar Rp.  3.000.000 dan paling lambat tanggal 2 Desember 2002.




Transaksi – transaksi pokok dalam perusahaan dagang dianalisa dalam jurnal umum sebagai berikut :


Transaksi
Jurnal Umum
Pembelian
Pembelian barang secara tunai atau kredit
(D) Pembelian
(K) Kas / Utang Dagang

Retur pembelian dan pengurangan harga
(D) Utang Dagang
(K) Retur pembelian & pengurangan harga

Potongan pembelian (membayar utang dagang dengan memperoleh potongan)
(D) Utang Dagang
(K) Potongan Pembelian
(K) Kas
Penjualan
Penjualan barang dagang secara tunai
(D) Kas / Piutang Dagang
(K) Penjualan

Retur penjualan dan pengurangan harga
(D) Retur pembelian & pengurangan harga
(K) Piutang Dagang

Potongan penjualan (menerima piutang dagang dengan memberi potongan)
(D) Kas
(D) Potongan Penjualan
(K) Piutang Dagang
Biaya Angkut
Biaya angkut pembelian (membayar beban angkut barang yang dibeli)
(D) Beban angkut pembelian
(K) Kas

Biaya angkut penjualan (adalah semua pengeluaran biaya untuk mengirim barang sampai ke gedung pembeli)
(D) Beban angkut penjualan
(K) Kas


Ilustrasi Akuntansi untuk Transaksi Barang Dagang

Dalam ilustrasi berikut akan terlihat bagaimana transaksi yang sama akan dicatat baik oleh penjual atau pembeli. Penjual adalah PT Tirta Marta dan Pembelinya PT. Indonusa

Transaksi
PT. Tirta Marta (Penjual)
PT. Indonusa (Pembeli)
1 Mei
PT Tirta Marta menjual barang dagang secara kredit kepada PT Indonusa sebesar Rp.750.000, dengan syarat FOB Shipping Point, n/45. Harga pokok penjualan sebesar Rp. 450.000

Piutang Usaha-PT Indo   750.000
          Penjualan                    750.000

Harga Pokok Penjualan   450.000
          Persediaan Brg Dagang   450.000 

Persediaan Brg Dagang   750.000
       Utang Usaha-PT Tirta Marta   750.000
2 Mei
PT Indo membayar beban transportasi sebesar Rp.15.000 atas pembelian tgl 1 Mei dari PT Tirta Marta.

Tidak Dijurnal

Persediaan Barang dagang   15.000
       Kas                                         15.000
5 Mei
PT Tirta Marta menjual brg dagang secara kredit kepada PT Indonusa sebesar Rp.500.000, syarat FOB destination, n/30. Harga Pokok Penjualan tsb sebesar Rp.350.000

Piutang Usaha-PT Indo     500.000
          Penjualan                      500.000

Harga Pokok Penjualan     350.000
          Persedian Brg Dagang    350.000

Persediaan Brg Dagang      500.000
       Utang Usaha-PT Tirta Marta   500.000
7 Mei
PT Tirta Marta membayar biaya transportasi sebesar Rp.25.000 untuk brg dagang yang dijual kepada PT Indo pada tgl 5 Mei

Beban Pengiriman         25.000
          Kas                           25.000

Tidak Dijurnal

 

JURNAL KHUSUS


         Pada umumnya di dalam perusahaan terjadi transaksi rutin dan frekuensinya terjadi sangat tinggi. Transaksi rutin ini biasanya meliputi: penjualan kredit, pembelian kredit, penerimaan kas, pengeluaran kas dan sebagainya. Dengan buku jurnal dua kolom ternyata pencatatan transaksi rutin menjadi tidak tepat dan praktis lagi terutama dalam hal posting dari jurnal ke buku besar. Karena itu transaksi rutin yang yang sering terjadi sebaiknya dicatat dalam buku jurnal tersendiri yang disebut dengan buku jurnal khusus. Dengan adanya jurnal khusus maka biasanya ada beberapa akun yang memerlukan perincian misalnya Piutang Dagang dan Utang Dagang.
         Akun-akun untuk perincian ini membentuk satu buku besar tersendiri yang disebut buku besar pembantu, sedangkan buku besar yang akan digunakan dalam menyusun daftar saldo disebut dengan buku besar umum.

Ada beberapa jenis jurnal sebagai berikut :
1.       Jurnal pembelian, adalah jurnal untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang atau aktiva lain yang dilakukan secara kredit
2.       Jurnal pengeluaran kas, adalah jurnal untuk mencatat semua transaksi tentang pengeluaran kas (uang tunai), transaksi pengeluaran uang tersebut antara lain pembelian barang dagang atau aktiva lain secara tunai, pembayaran beban-beban, pembayaran / pelunasan hutang dagang dan pengambilan uang tunai untuk keperluan pribadi.
3.       Jurnal Penjualan, adalah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang yang dilakukan secara kredit.
4.       Jurnal Penerimaan kas, adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua transaksi tentang penerimaan uang.
5.       Jurnal Memorial / Umum, adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat pada keempat jurnal khusus diatas. Transaksi-transaksi tersebut adalah : retur pembelian dan penjualan, pengambilan barang untuk keperluan prive, penarikan wesel dan lain-lain.


REFERENSI :
Horngren, Charles.T. and Walter T. Harrison.Jr (1997), Akuntansi di Indonesia. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Sunyanto. Drs (1999). Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Essa Group, Jakarta.
Nursasmito, Irfan. Drs. (1983). Siklus Akuntansi Penuntun Pembuatan Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Badan Penerbit & Penyalur Akademi Marketing dan Akuntansi, Yogyakarta.
Niswonger. C. Rollin, Warren.Carls.S, Reeve.James M and Fess. Philip.E. (1999). Accountong, Nineteenth Edition, Erlangga, Jakarta.
















1 komentar:

  1. Semoga info ini bermanfaat juga, memang banyak orang yang ingin sukses udaha dagang nya tanpa dibarengi dengan kualitas produk & pelayanan yang dijualnya. Bagaimana bisa? Karena yang namanya cara dagang memang perlu adanya peningkatan kualitas barang dagangannya. Tak perlu melakukan hal yang repot seperti belajar bisnis atau kursus online. Umumnya orang dagang sudah punya banyak pengalaman sebagai usaha nyata (lahir) nya, tapi terkadang masih kurang mengerti ilmu pelarisan seperti dalam usaha batin nya. Maka dari itu silakan coba mengimbangi dengan sarana batin, seperti menggunakan sarana pelarisan. Banyak orang yang bilang sebaiknya memang usaha nyata (lahiriah) dengan usaha batiniahnya harus seimbang. Berbicara masalah pelarisan dagang, ada yang pernah menyarankan menggunakan sebuah JIMAT yang katanya AMPUH. Informasi selengkapnya
    saya peroleh dari DISINI>> JIMAT PELARISAN
    Semoga bermanfaat.




    kursus online

    BalasHapus

HADIAH SEPATU TALI DARI IBU

Hai sobat semua .. kali ini saya ingin menceritakan tentang hadiah sepatu tali pemberian my mom... Dulu saat saya tinggal...